Jumat, 04 November 2016


Hai blogger, gua adalah seorang murid di salah satu SMA di Jawa Tengah. Pada kali ini gua akan membahas sebuah kabupaten di Sulawesi Tengah yaitu Tolitoli. Trus kali ini kenapa gua bahas tentang kabupaten Tolitoli?

Jadi gini, dari kecil gua suka banget yang namanya Travelling di Indonesia, mulai dari bagian ujung Timur Indonesia sampai bagian barat Indoneisa udah gua singgahi. Irian Jaya, Wamena, Papua, Nusa Tenggara, Sulawesi (Tengah, Selatan, Utara, Barat), Timor leste, Pulau Jawa, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, dan banyak lain di Indonesia.. Tapi, ada Sebuah kabupaten di Sulawesi Tengah  yaitu Tolitoli yang paling menarik untuk dibahas satu persatu berdasarkan pengalaman gua....




Iklim Sulawesi yang hangat berbanding terbalik dengan keadaan Toli-toli. Sejauh mata memandang, kita akan disajikan perpaduan lanskap bukit-bukit, gunung, sawah, pantai, hingga lautan lepas. Hal ini dikarenakan Toli-toli terletak di bibir pantai. Sangat banyak Alasan untuk anda agar mau berkinjung di Kota Tolitoli ini, beberapa diantaranya


1. Pantai Lalos.

 Pariwisata andalan Toli-toli sudah tidak mungkin diragukan lagi adalah pantainya. Salah satu pantai yang dibanggakan masyarakat Toli-toli adalah Lalos. Pantai Lalos terletak di kecamatan Galang. Jika Anda melakukan perjalanan dari pusat kota Toli-toli, maka dibutuhkan waktu sekitar 20 menit menuju pantai Lalos. Tenang saja, selama perjalanan tersebut Anda akan tetap menikmatinya karena akan disuguhi pemandangan indah sepanjang perjalanan.Sayangnya, belum ada angkutan umum yang beroperasi melayani rute ke pantai Lalos, namun Anda dapat menyewa angkutan umum dengan tarif Rp50.000 – Rp100.000. 

Pantai Lalos justru lebih mudah dituju setiba anda di Toli-toli dengan pesawat, karena letaknya tak jauh dari Bandara Sultan Bantilan yang hanya membutuhkan waktu lima hingga tujuh menit. Pantai ini pun tidak hanya dikenal oleh masyarakat domestik Tolitoli tetapi juga dikenal hingga mancanegara karena pantai ini merupakan tujuan utama dari Pengunjung Internasional yang datang ke tempat ini menggunakan kapal Pasiar untuk sekedar menikmati keindahan alamnya dalam waktu beberapa hari
Image result for pantai lalos
Image result for pantai lalos 

 Image result for pantai lalos
Sepanjang pantai Lalos tersedia gazebo-gazebo yang disewakan mulai dari harga Rp30.000 – Rp100.000. Gazebo tersebut dikelola oleh warga setempat mulai dari yang sederhana hingga tertutup layaknya resort pribadi untuk kaum bangsawan Tolitoli. Gua juga pernah nginap di salah satu Resort, fasilitasnya bikin merinding, hehehehe... :D



2.Air Terjun Malangga.

Air Terjun Malangga terletak di desa Tinigi, kecamatan galang, kab. tolitoli. Jarak  tempuh dari pusat kota Tolitoli berkisar 17 km dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua. Sepanjang perjalanan menuju lokasi kita disuguhkan dengan pemandangan alam yang super spektakuler  indah nan asri, yang dikelilingi oleh perkebunan coklet yang indah milik penduduk sekitar.


 
Keindahan alam disekitar disekitar air terjun ini masih sangat terjaga keasliannya terbukti dengan derunya suara air yang mengalir diantara bebatuan, suburnya pepohonan dan tumbuhan liar yang hidup di sekitar lokasi objek wisata alam ini. pengujung yang datang ke objek surga dunia ini masih sebatas wisatawan lokal, karena minimnya informasi keluar. Jadi gua berharap, setelah anda melihat dan membaca blog ini agar dapat mengunjungi objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Tolitoli. 
 



3.  Danau Toga.


Danau Toga teletak di Desa Malala, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli yang berjarak 80 Km dari pusat kota Tolitoli ke desa Malala.
 
 Dari Desa malala kita dapat berjalan Kaki menuju danau tersebut dengan jarak tempuh sekitar 2 jam perjalanan sungguh pejalanan yang mengasikkandan juga melelahkan, karena sepanjang perjalanan kita melintasi hutan alam yang mengililingi sekitar danau yang sangat Asri tersebut.







4. Tugu Cengkeh 
Tugu cengkeh merupakan Ikon utama dari kabupaten Tolitoli Karena kota ini merupakan salah satu Exportir cengkeh terbesar di Inodenesia
 Image result for tugu cengkeh
Para pengunjung taman ini biasanya datang pada sore maupun pagi hari untuk berolahraga maupun berselfie ria dengan gagahnya patung biji cengkeh yang berada tepat di tengah taman dan bersebelahan dengan Mesjid Agung Al-Mubaraq mesjid terbesar di Tolitoli

Image result for tugu cengkeh tolitoli 
  



5. Rumah Adat Tolitoli
 Rumah Adat Tolitoli juga merupakan ikon Kota Tolioli yang terletak di desa Nopi, karena konon pada zaman dahulu tempat ini merupakan kediaman raja Tolitoli, Letaknya pun dekat dengan Pusat kota, Kantor Bupati, Pantai Gaukhan Bantilan, dan juga kediaman gua....
Image result for rumah adat toli

Image result for dalam rumah adat toli 
Tampilan luar didominasi oleh warna kuning dan cokelat karena kuning merupakan warna Kebesaran sulawesi tengah terutama tolitoli.




6. Ambal / Jepa

 Ambal merupakan makanan khas Tolitoli Buol, Bahan utamanya yaitu sagu mentah kemudian dipanngang melebardi atas wajan ditutupi dengan Ikan Latang (Ikan Teri), daun kemangi, kelapa, irisan cabai dan ditutupi lagi dengan taburan sagu.. Teksturnya yang lembut & kenyal serta rasanya yang gurih nan pedas membuat siapa saja yang merasakanya merasa ketagihanuntuk mencobanya lagi. Biasanya makanan yang satiu ini dijual oleh ibu-ibu di pinggir pasar Susumbolan kota Tolitoli, atau kalian dapat mencoba resepnya sendiri di rumah karena bahan utamanya yaitu sagu bukan merupakan bahanyang langka dijualdi pasar
Image result for makanan ambal 
Image result for makanan ambal 



Sekian ulasan tentang Alasan mengapa anda harus berkunjung di Kabupaten tolitoli, masih sangat banyak alasan lain yang menarik untuk diulas lain kali. Kalo perlu, Tolitoli juga bisa dijadikan objek wisata besar di Indonesia bahkan Mancanegara
Image result for makanan ambalSagu mentah yang akan diolah menjadi bahan makanan Jepa ditaruh di dalam “dudongean”, kemudian dipanggang di atas tungku tanah liat yang berisi bara api.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mohammadjuanda/ketika-jepa-setenar-pizza_54f837c1a33311641e8b5426
Sagu mentah yang akan diolah menjadi bahan makanan Jepa ditaruh di dalam “dudongean”, kemudian dipanggang di atas tungku tanah liat yang berisi bara api. Cara penyajiannya juga bervariasi. Ada yang melapisi sagu dengan ikan teri, pisang, daun pepaya bahkan gula merah. Ada juga yang hanya memanggang sagunya saja, kemudian dihidangkan bersama ikan bakar atau ikan yang dimasak kuah

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mohammadjuanda/ketika-jepa-setenar-pizza_54f837c1a33311641e8b5426
Sagu mentah yang akan diolah menjadi bahan makanan Jepa ditaruh di dalam “dudongean”, kemudian dipanggang di atas tungku tanah liat yang berisi bara api. Cara penyajiannya juga bervariasi. Ada yang melapisi sagu dengan ikan teri, pisang, daun pepaya bahkan gula merah. Ada juga yang hanya memanggang sagunya saja, kemudian dihidangkan bersama ikan bakar atau ikan yang dimasak kuah

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mohammadjuanda/ketika-jepa-setenar-pizza_54f837c1a33311641e8b5426
Sagu mentah yang akan diolah menjadi bahan makanan Jepa ditaruh di dalam “dudongean”, kemudian dipanggang di atas tungku tanah liat yang berisi bara api. Cara penyajiannya juga bervariasi. Ada yang melapisi sagu dengan ikan teri, pisang, daun pepaya bahkan gula merah. Ada juga yang hanya memanggang sagunya saja, kemudian dihidangkan bersama ikan bakar atau ikan yang dimasak kuah. Macam-macam sebutan warga di setiap daerah Pesisir Pulau Sulawesi atas makanan yang terbuat dari bahan baku sagu ini. Ada yang menamainya Jepa, Ambal dan Boit. Meski namanya berbeda, hakikat penyajian dan pembuatannya tetap sama, yakni di panggang.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mohammadjuanda/ketika-jepa-setenar-pizza_54f837c1a33311641e8b5426
Sagu mentah yang akan diolah menjadi bahan makanan Jepa ditaruh di dalam “dudongean”, kemudian dipanggang di atas tungku tanah liat yang berisi bara api. Cara penyajiannya juga bervariasi. Ada yang melapisi sagu dengan ikan teri, pisang, daun pepaya bahkan gula merah. Ada juga yang hanya memanggang sagunya saja, kemudian dihidangkan bersama ikan bakar atau ikan yang dimasak kuah. Macam-macam sebutan warga di setiap daerah Pesisir Pulau Sulawesi atas makanan yang terbuat dari bahan baku sagu ini. Ada yang menamainya Jepa, Ambal dan Boit. Meski namanya berbeda, hakikat penyajian dan pembuatannya tetap sama, yakni di panggang.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mohammadjuanda/ketika-jepa-setenar-pizza_54f837c1a33311641e8b5426

Tidak ada komentar:

Posting Komentar